Little Nightmares II, Lebih Menantang Dari yang Pertama?

Tarsier sepertinya tidak pernah mengecewakan para penggemarnya. Kali ini ia kembali dengan memberikan sekuel dari game Little Nightmares, yaitu Little Nightmares II. Jika kebanyakan game sekuel biasanya kurang memuaskan, sepertinya itu tidak berlaku pada game satu ini.

Little Nightmares II dapat dengan apik mengombinasikan konsep dari platformer dan thriller pada satu tempat yang sama. Tentunya, hal ini patut dibanggakan oleh Tarsier.

Di seri pertamanya, mereka bisa membangun dunia penuh akan misteri di tempat yang bernama The Maw dan dengan tokoh utama bernama Six. Six sendiri sudah dianggap menjadi ikon dari game satu ini oleh para pemain dari Little Nightmares.

Meski demikian, ternyata Tarsier dan Bandai Namco tidak menggunakan sosok itu di seri keduanya ini, melainkan seorang tokoh bernama Mono.

Mono adalah seorang anak yang tiba-tiba terbangun di sebuah hutan tanpa ada penjelasan kenapa ia bisa ada di sana. Di dalam perjalanannya, ia akan ditemani oleh sosok bertudung dengan tubuh yang kecil, di mana akan sangat membantu perjalanan Mono. Diketahui ternyata sosok tersebut merupakan Six, sosok protagonis dari seri pertama.

Little Nightmares II

Di dalam Little Nightmares II ada banyak hal baru yang bisa dijelajahi. Mulai dari Mono sang protagonis utama yang baru, sampai para karakter pendukung yang juga ikut mendorong cerita menjadi lebih menarik.

Kesempatan yang diberikan oleh developer untuk menjelajah tempat penuh misteri ini membuat para pemain lebih leluasa lagi.

Dapat kami katakan di game terbarunya ini, Tarsier melakukan perkembangan yang sangat fantastis. Hampir semua hal yang disukai oleh para penggemar yang terdapat pada Little Nightmares II mereka berhasil pertahankan. Mereka bahkan menambahkan beberapa modifikasi melalui kemampuan baru yang dapat dilakukan oleh Mono atau pun Six, lalu membawa kita mendalami dunia misteri ini lebih dalam.

Masih ingat dengan desain monster yang ada di The Mau? Di sini kamu juga akan melihat beragam monster yang tidak kalah menakutkan dan menjijikkannya. Atsmosfer yang ingin disampaikan oleh developer juga bisa terasa dengan keheningan dan musik yang dirasa tepat.

Jump scare yang ada di sini juga tidak terasa murahan, malah dapat membuat para pemain merasakan ketakutan dan kecemasan saat memainkannya.

Tetapi di dalam game Little Nightmares II ini tetap disayangkan tidak adanya kue yang bisa membantu para pemain. Jadi banyak pemain yang terjebak untuk waktu yang lama di dalam game ini karena tidak tahu harus melakukan apa.

Di luar kekurangan tersebut, Little Nightmares II tetap menjadi game seri yang menyenangkan untuk dimainkan. Komponen yang dipertahankan oleh Tarsier membuat game ini menjadi lebih dicintai dan dapat membangun atsmorfer.

Jadi bagaimana? Tertarik untuk memainkan game satu ini?